Cara Melipat Kertas Origami Yang Mudah Untuk Anak-Anak dan Pemula

Cara Melipat Kertas Origami Yang Mudah Untuk Anak-Anak dan Pemula - Origami! Kalian ingat kata satu ini? Yup, origami memang bukan hal yang asing lagi bagi orang Indonesia, dan meski bukan berasal dari budaya asli Indonesia, faktanya origami sangat dikenal oleh masyarakat dunia, terutama anak-anak.


Sumber: origamimaniacs.blogspot.com

Origami sendiri merupakan sebuah cabang seni yang sudah ada sejak dulu dan terus berkembang hingga saat ini. Nama origami sendiri berasal dari bahasa Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu, "Ori" yang berarti lipat dan "Gami" yang berarti kertas. Jadi secara garis besar, origami bisa diartikan sebagai seni melipat kertas yang berkembang menjadi bentuk kesenian lainnya.

Tujuan dari seni melipat kertas ini adalah, dengan mengubah lembaran kertas datar menjadi bentuk lainnya, bisa dibentuk jadi bentuk mahkluk hidup atau benda mati. Untuk mahkluk hidup, biasanya bentuk yang diambil adalah hewan seperti pinguin, kucing, beruang, hingga yang paling terkenal adalah bentuk bangau.

Bicara tentang origami berbentuk bangau, di negara asalnya Jepang, ada satu mitos yang berhubungan dengan origami berbentuk bangau ini. Seperti apa kisahnya? Seperti yang dilansir oleh liputan6.com, berikut ini 1000 Origami Bangau yang terkenal!

Sadako Sasaki, 1000 Origami Bangau


Sumber: rythmia.blogspot.com

Pagi yang kelabu, 25 Oktober 1955, seorang gadis kecil sedang berjuang untuk tetap hidup. Tubuhnya kepayahan, kakinya bengkak dan berwarna ungu. Ia sempat menelan sesuap nasi yang dicampur teh panas. "Rasanya enak," kata dia sebelum menghembuskan nafas penghabisan. 



Sadako Sasaki, namanya, meninggal dunia pada usia 12,5 tahun. 

Penderitaan gadis kecil itu berawal dari sebuah tragedi besar yang mengguncang dunia. Malapetaka yang dipicu manusia: perang. Kala itu, 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom 'Little Boy' di Hiroshima, Jepang dan membunuh 140.000 orang yang ada di kota itu. 

Sadako yang masih berusia 2 tahun berada dalam jarak 1 mil dari titik jatuhnya bom di dekat Jembatan Misasa. Ia dan seluruh keluarganya berhasil lari, meski sang nenek yang kembali ke rumah untuk mengambil barang yang tertinggal, tak pernah diketahui nasibnya.

Perang pun berakhir dan Jepang berupaya pulih, saat itulah Sadako menjalani masa kecil yang relatif normal meski serba kekurangan. Ia seorang gadis yang ceria juga pelari unggul. Berkat kemampuannya itu, kelasnya langganan juara lari estafet. 

Suatu hari, di tengah perlombaan, Sadako terjatuh. Usianya saat itu 11 tahun, namun hari demi hari tubuhnya makin lunglai. Pada November 1954, leher dan bagian belakang telinga Sadako membengkak. Dua bulan kemudian bercak ungu bermunculan di kedua kakinya.

Sadako dilarikan ke rumah sakit pada Februari 1955. Dokter mendiagnosis, ia sakit leukemia, 'penyakitnya para korban bom atom'. Kanker darah yang diderita banyak anak yang terkena radiasi. Orangtuanya diberi tahu bahwa putri kesayangan mereka hanya punya waktu kurang dari setahun. 

"Aku dan suamiku menangis di dekat Sadako yang sedang tertidur tenang," demikian isi surat yang ditulis sang ibu, Fujiko Sasaki pada 1956 seperti dimuat situs The Global Human. Seandainya ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkannya dari penyakit akibat bom atom. "Jika di dunia ada obat untuk menyembuhkan penyakitnya, aku akan pinjam uang, 10 juta yen sekalipun. Atau, jika mungkin, biarkan aku mati untuknya...."

Suatu hari, seorang sahabat Sadako, Chizuko Hamamoto datang menjenguk. Ia bercerita tentang sebuah legenda Jepang. Konon, seseorang yang bisa melipat 1000 bangau kertas, akan dikabulkan permintaannya. Bangau adalah simbol panjang umur.

"Kau ingat legenda yang menyebut jika kau melipat 1.000 bangau kertas, para Dewa akan mengabulkan keinginanmu?," kata dia. 



Sumber: jepang.net


Hamamoto lalu melipat selembar kertas berwarna emas menjadi sebuah bangau kertas. Lipatannya sangat bagus. Ia memberikannya ke Sadako. "Ini milikmu yang pertama."
Sadako tak punya kertas lipat. Harganya sangat mahal saat itu. Jadi, ia menggunakan apapun, koran, bungkus obat, juga kertas pelapis bingkisan semoga cepat sembuh. Ia melipat dan terus melipat. 

Sang kakak, Masahiro Sasaki mengatakan, origami adalah semacam pelarian Sadako, yang tahu soal usianya yang tak bakal panjang, namun memilih diam dan berpura-pura tak tahu di depan keluarganya. 



"Kupikir, melipat bangau membantunya mengalihkan pikiran dari kesedihan, penderitaan, dan rasa sakit...Itu bukan hanya sekedar lipatan kertas -- penuh dengan seluruh emosi Sadako," kata dia seperti dimuat Japan Times 2012 lalu. 


"Gadis 12 tahun itu harus menahan kecamuk hebat dalam hatinya, dan bertahan dari rasa sakit tak terperi." 

Masahiro mengatakan, dengan bantuan keluarga dan teman, Sadako berhasil menyelesaikan 1.000 bangau kertas. Ia baru setengah jalan, untuk menyelesaikan seribu kedua, saat maut menjemputnya. Hingga kematiannya, gadis kecil itu tak pernah menyerah, tabah, dan bersikap ceria hingga akhir hidupnya. 

Teman-teman sekelasnya yang terpukul dengan kepergiannya menggalang dana untuk mendirikan peringatan untuk Sadako dan anak-anak lain yang tewas akibat bom atom. 

Mereka menulis dan mempublikasikan buku tentang Sadako, surat-surat dikirim ke seluruh sekolah di seantero Negeri Sakura. Butuh 3 tahun bagi mereka  mendapatkan cukup dana untuk membangun Children's Peace Monument, di Peace Memorial Park, Hiroshima. 

Ada patung Sadako di puncak monumen. Di bawahnya terdapat plakat berisi pesan dari anak-anak. Tulisannya: Kore wa bokura no sakebi desu. Kore wa watashitachi no inori desu. Sekai ni heiwa o kizuku tame no.
"Ini adalah seruan kami. Ini adalah doa kami. Untuk membangun perdamaian di dunia."

Setiap tahun ribuan anak-anak datang ke sana, meninggalkan lipatan origami burung bangau. Untuk mengenang jiwa-jiwa kecil yang tewas akibat bom atom. 

Patung Sadako juga terdapat di Taman Perdamaian di Seattle. Ia menjadi simbol dampak perang nuklir. 

Setelah kematiannya, sang ayah membagikan hampir semua bangau kertas ke orang-orang yang datang dan ingin mendengar kisah Sadako. Hanya lima yang tersisa. 

Alih-alih menyimpannya, Masahiro Sasaki memutuskan untuk menyumbangkannya ke beberapa tempat di dunia. Yang pertama adalah pada 2010 lalu ke Tribute WTC Visitor Center di New York, yang didirikan untuk memperingati orang-orang yang tewas dalam serangan teror 11 September 2001. Satu lagi untuk museum perdamaian di Austria. 

Bangau kertas ketiga, dengan bantuan Clifton Truman Daniel -- cucu tertua Presiden AS  Harry Truman, yang memerintahkan pemboboman di Hiroshima dan Nagasaki -- diletakkan di USS Arizona Memorial di Pearl Harbor.


Kisah yang mengharukan bukan? Dan meski sudah bertahun-tahun berlalu, warga Jepang membuat Senbazuru, yaitu kumpulan origami berbentuk bangau yang dirangkai bersama benang. Bahkan di Jepang ada sebuah legenda yang mengatakan, jika anda berhasil melipat 1000 origami bangau, maka keinginan anda akan terkabul. 

Selain bangau, di Jepang sendiri ada berbagai macam bentuk origami yang diambil. Mulai dari berbagai hewan hingga benda mati, namun semua memiliki bentuk yang lucu. Jika anda tertarik untuk belajar seni origami ini, anda sudah tidak perlu jauh-jauh ke Jepang, karena berikut ini kami akan memberikan Cara Melipat Kertas Origami Mudah yang bisa anda coba ikuti!

Cara Melipat Kertas Origami Yang Mudah Untuk Anak-Anak dan Pemula

Origami Anjing Laut

Origami Banteng

Origami Wajah Beruang


Origami Bunga

Origami Kepiting

Origami Ice Cream

Origami Kelinci

 Origami Kupu-Kupu

 Origami Penyu

 Origami Lumba-Lumba
Cara Melipat Kertas Origami Yang Mudah Untuk Anak-Anak dan Pemula
 Origami Katak

 Origami Kalajengking

 Origami Bunga Teratai

 Origami Tikus


Origami Udang

Cara Melipat Kertas Origami Yang Mudah Untuk Anak-Anak dan Pemula ini dapat anda lakukan di rumah dengan menggunakan kertas warna yang dijual di toko alat tulis. Pilih warna kertas kesukaan anda, pilih bentuk yang anda sukai, ikuti langkahnya dan jadi deh! Atau, jika anda memiliki keinginan yang belum terkabul, anda bisa mencoba 1000 Origami Bangau seperti yang dilakukan anak-anak Jepang. Bukan hanya dianggap dapat mengabulkan keinginan, namun 1000 bangau warna-warni pun akan terlihat cantik sebagai dekorasi rumah anda!
Terima kasih sudah membaca Cara Melipat Kertas Origami Yang Mudah Untuk Anak-Anak dan Pemula, selamat mencoba!

Belum ada Komentar untuk "Cara Melipat Kertas Origami Yang Mudah Untuk Anak-Anak dan Pemula"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan satu

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan 2

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan 3

Iklan Bawah Artikel

Iklan 4